RI Minat Berinvestasi di Sektor Pertambangan Afghanistan

By Admin

nusakini.com-- Dubes Arief Rachman MD membahas potensi industri pertambangan di Afghanistan dengan Menteri Pertambangan Republik Islam Afghanistan Nergis Nehan di Wisma Duta RI Kabul, Afghanistan (15/7). 

“Kami membahas keinginan pihak Indonesia untuk menjajaki kemungkinan investasi pada industri Pertambangan di Afghanistan,” tutur Dubes Arief pada pertemuan yang juga dihadiri Penasihat Presiden Bidang Ekonomi, Ketua Komisi Pemilihan Umum Afghanistan, Komandan Garnisun Kota Kabul, Wakil Walikota Kabul, CEO Afghanistan Chamber of Commerce and Industry (ACCI), dan beberapa pengusaha swasta. 

Selain itu, tambahnya, disinggung pula keikutsertaan perusahaan BUMN asal Indonesia dalam pembangunan infrastruktur di Afghanistan. 

Menteri Nergis Nehan menyampaikan bahwa terlepas dari besarnya cadangan energi dan sumber daya mineral di Afghanistan, namun sebagian besar potensi tersebut belum dieksplorasi serta dikelola secara optimal. 

Oleh karena itu, jelas Dubes Arief, pada pertemuan tersebut Menteri Pertambangan juga menekankan bahwa pihaknya sangat menyambut baik rencana pihak Indonesia untuk menjajaki kemungkinan investasi Indonesia pada bidang pertambangan di Afghanistan. 

“Indonesia juga menyampaikan tentang inisiatif hadirnya penerbangan dan kargo udara antara Kabul dan Jakarta guna mendorong peningkatan nilai perdagangan antar kedua negara,” tambahnya. 

CEO ACCI (Kadin Afghanistan), Atiqullah Nusrat, mengatakan bahwa pihaknya dan KBRI Kabul selalu mengupayakan peningkatan nilai perdagangan dengan pihak Indonesia. 

“Hubungan perdagangan Indonesia – Afghanistan sudah terjalin sejak lama namun masih banyak ruang bagi perbaikan dan peningkatan nilai perdagangan antar kedua negara,” tutur Nusrat.  

Dalam pertemuan tersebut juga dibahas rencana kunjungan Komisi Pemilihan Umum Afghanistan ke Indonesia untuk melakukan studi banding. Afghanistan menilai bahwa Indonesia merupakan negara yang dapat menjadi contoh yang baik dan sesuai bagi Afghanistan terkait dengan proses pemilihan umum. Hal ini mengingat kesamaan politik, kultur, agama dan sosial. 

Selain itu, dibahas pula isu lainnya seperti rencana pertukaran ulama kedua negara, rencana penyelenggaraan Trade Expo Indonesia ke-32 pada bulan Oktober di Jakarta, rencana bilateral meeting di Kabul Oktober mendatang, dan rencana kunjungan Ibu Negara Afghanistan Rula Ghani ke Indonesia dalam rangka peringatan Hari Ibu, Desember mendatang. (p/ab)